Beginilah Prinsip - Prinsip Dasar Pencegahan Infeksi dan Tujuannya

Anda Doyan Bubble Tea ? Baca Ini...!!!

Sebuah penelitian dari University Hospital Aachen Jerman menemukan satu fakta bagi dunia kesehatan bahwa terdapat senyawa kimia pemicu kanke...

Beginilah Prinsip - Prinsip Dasar Pencegahan Infeksi dan Tujuannya


Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit disertai timbulnya respon dengan gejala klinik maupun non klinik.

Tujuan prinsip-prinsip pencegahan infeksi

Adalah pencegahan terhadap resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan terhadap manusia. Ada tahapan 4 prinsip-prinsip infeksi yaitu:

1. Transmisi kuman

Transmisi kuman adalah masuknya kuman kedalam makanan sehingga menimbulkan radang atau penyakit. Proses ini melibatkan beberapa unsur diantaranya adalah:
  • Reversior, merupakan habitat bagi pertumbuhan dan perkembangan mikro organisme. Dapat berupa manusia, hewan maupun tumbuhan
  • Jalan masuk, merupakan jalan masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. Seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan maupun kulit
  • Inang (host), tempat berhembangnya suatu organisme yang dapat mendukung ketahanan kuman
  • Jalan keluar, merupakan tempat keluarnya kuman dari reversior
  • Jalur penyebaran, merupakan jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman mikroorganisme ke berbagai tempat.
Cara penularan mikroorganisme

Cara penularan mikroorganisme ke dalam tubuh baik pada manusia maupun hewan dapat meliputi berbagai cara diantaranya:
  • Kontak tubuh. Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung melalui sentuhan kulit, dan tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi.
  • Makanan dan minuman, terjadinya penyebaran melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
  • Serangga, proses penyebaran kuman melalui serangga contohnya adalah penyebaran penyakit malaria oleh plasmodium oleh nyamuk.
  • Udara, proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit sistem pernapasan.
Cara pencegahan:
  1. Cuci tangan
  2. Memakai sarung tangan
  3. Memakai perlengkapan pelindung
  4. Memproses alat bekas pakai
  5. Menangani peralatan tajam dengan aman
  6. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
2. Cuci tangan

Cuci tangan merupakan proses sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari dengan menggunakan air atau cairan sabun. Cuci tangan bertujuan untuk penangan pasien dengan melakukan kontak tangan.

Yang harus digunakan untuk mencuci tangan adalah:
  • Dekontaminasi tangan langsung dengan sabun dan menggunakan air yang mengalir
  • Desinfeksi kulit (menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme patogen dengan zat kimia)
Saat-saat harus mencuci tangan
  1. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
  2. Setelah kontak dengan cairan tubuh
  3. Setelah memegang alat yang telah terkontaminasi
  4. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien isolasi
  5. Setelah menggunakan kamar mandi
  6. Sebelum melayani makan dan minum
  7. Pada saat akan tugas dan akhir tugas.
3. Asepsis dan antiseptik

Aseptis adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit, oleh karena itu perlu dilakukan upaya tekhnik aseptik. Teknik aseptik adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh yang kemungkinan besar mengakibatkan infeksi.

Antiseptis adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit.

Jenis antiseptik adalah:

a. Povidone iodine, senyawa larut air yang merupakan komplek senyawa iodine dengan polyvinylpyrolidone, dengan konsentrasi iodine mulai dari 9%-12% dihitung berdasarkan berat kering.

b. Chlorhexidine gluconate, sering digunakan untuk mencuci tangan dikamar operasi, barangnya lembut dan jarang menimbulkan iritasi. Merupakan derivat dari biguanidin. Chlorhedine gluconate adalah antiseptik yang mempunyai komponen aktif cetrimide 0,5% dan chlorhexidine gluconate 0,1%, selain itu mengandung n-propyl dan bezyl benzoat.

c. Triklosan, merupakan senyawa aromatik yang diklorinasi dan memiliki dua gugus fungsional yaitu eter dan fenol

d. Alkohol, alkohol yang paling sering digunakan adalah ethanol (60-90%) 1-propanol (60-70%) 2-propanol (70-80%) atau campuran dari beberapa alkohol ini. Zat ini membunuh secara cepat dan aktif bakteri vegetatif seperti mikrobakterium tuberkulosis serta beberapa jamur dan virus lipofilik yang inaktif.

Kreteria pemilihan antiseptik
  1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif, negatif, Tb, fungi, endospora)
  2. Evektifitas
  3. Kecepatan aktivitas awal
  4. Efek residu (aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan)
  5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
  6. Tidak menyebabkan elergi
  7. Efektif sekali pakai, tidak diulang.
4. Pelindung diri

Pelindung diri digunakan untuk melakukan prosedur tindakan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan kuman dan mengurangi resiko tertularnya penyakit.

Cara melindungi diri adalah sebagai berikut

  • Cuci tangan
  • Pemakaian sarung tangan steril, sarung tangan DTT, sarung tangan bersih, sarung tangan rumah tangga
  • Pemakaian masker
  • Pemakaian gaun steril, non steril, skort
  • Pemakaian kacamata pelindung
  • Pemakaian sepatu boot
  • Kap
  • Duk
5. Teknik isolasi

Dalam suatu subtrat atau media dapat tumbuh dari satu jenis mikroorganisme, dengan demikian lalu dikembangkan suatu teknik pemisahan yang disebut teknik isolasi. Sehingga diperoleh satu biakan yang di sebut biakan murni. Teknik isolasi terdapat bermacam-macam yaitu:

a. Teknik menggores

Apabila mikroorganisme berada dalam suatu suspensi atau suatu padatan, lalu dengan jarum inokulasi diambil dan digoreskan pada medium tertentu

b. Teknik menuangan

Apabila mikroorganisme yang akan dipisahkan berada pada satu suspensi, untuk memisahkan dituangkan pada medium. Media ini didinginkan dalam suhu 47-50 c agar mengencerkan kultur dengan menggunakan loop kemudian dituangkan dalam cawan petri.

c. Teknik sebar

Teknik isolasi dengan cara menyebarkan mikroba pada permukaan media yang akan digunakan.

d. Teknik pengenceran

Satu sempel dari suatu suspensi yang berupa bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung. Dari hasil pengenceran lalu diambil kira-kira 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut, lalu akan didapat satu koloni apabila disebarkan dimedium padat.

e. Teknik mikromanipulator

Yaitu dengan mengambil satu bakteri dengan mikropipet yang ditempatkan dalam mikromanipulator, lalu ditempatkan dalam medium encer yang dibiakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar